Merayakan Hidup, Merayakan Puisi



Di Indonesia hari puisi dirayakan setiap tanggal 28 April yang diambil dari hari kematian sastrawan Chairil Anwar saat ia berusia 26 tahun. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, Chairil dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor angkatan ’45 sekaligus penyair puisi modern Indonesia.

Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juni 1922 dari pasangan Toeloes dan Saleha. Ia merupakan anak tunggal yang sangat dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Chairil telah menghasilkan 94 tulisan di mana didalamnya termasuk 70 sajak asli, 4 saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli.

Puisi aku adalah salah satu puisi dari Chairil yang sangat melegenda. Puisi ini menceritakan keengganan Chairil untuk mengikuti aturan dari penjajahan Jepang. Gaya bahasa Chairil yang khas dan terkesan keras kepala, dan meluap-luap membuat puisi ini menarik bagi pembaca.

Selain menulis sajak tentang pergerakan perjuangan, Chairil juga menulis tentang percintaan. Dalam beberapa puisinya, Chairil juga menjadikan para perempuan yang pernah singgah di hatinya untuk inspirasi sajak. Sri Ayati adalah salah satu perempuan yang dikasihinya. Sayang, Chairil tidak mempunyai keberanian untuk mengutarakan perasaannya kepada Sri sampai akhirnya Sri menikah dengan pria lain. Chairul pun juga menikah dengan perempuan bernama Hapsah Wiraredja .

Saat ini puisi masih menjadi bentuk sastra yang dinikmati dan banyak penyair muda yang karyanya bisa anda nikmati.Beberapa nama penulis puisi muda tersebut diantaranya adalah Esha Tegar Putra dan Dimas Indiana Senja, Aan Mansyur, Kedung Dharma Romansa, dan Adimas Immanuel.

Esha Tegar Putra merupakan sastrawan muda kelahiran Solok, Sumatera Barat. Karya dari pria kelahiran 1985 ini, banyak yang telah dipublikasikan di berbagai antologi bersama media cetak nasional dan daerah. Salah satu buku kumpulan puisinya yang pertama yaitu Pinangan Orang Ladang yang terbit pada tahun 2009.



Bagi penonton film Ada Apa Dengan Cinta 2, apakah kalian tersihir dengan puisi yang dilontarkan Rangga dan Cinta? Puisi-puisi tersebut merupakan karya dari Aan Mansur, sastrawan asal Bone. Tidak hanya itu AAN Mansur juga merupakan tokoh penting di balik pergelaran tahunan makassar Internasional Writer Festival.

Dimas Indiana Senja dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek dan esai sastra yang dipublikasikan di berbagai media seperti Suara Merdeka, Pikiran Rakyat dan Horison. Dimas menjadi salah seorang penulis Indonesia yang mengikuti ajang Ubud Writers & readers Festival (UWRF).

Adimas Immanuel merupakan sastrawan muda kelahiran 1991. Adimas sukses menerbitkan tiga kumpulan buku puisi dan salah satunya terbit di Malaysia. Walaupun masih terbilang muda, karya-karya Adimas telah diapresiasi oleh penulis senior seperti Sapardi Djoko Damonodan Joko Pinurbo.

                                                            tulisan ini telah tayang di haluan.co

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال